My story
Namaku Novansyah nurfajar teman2 ku biasa memanggilku Novan atau Ovan, aku menulis ini tentang pengalamanku, pengalaman manis pahitku. Sekarang aku siswa di sekolah menengah kejuruan 1 Majalengka tepatnya jurusan RPL. Sebelumnya aku akan menceritakan tentang masalaluku masa ketika aku kecil.
Orang
tuaku bilang aku lahir di daerah Bandung entah dimana itu aku tidak tahu, aku
mulai mengingat ketika usiaku berumur 4 tahun saat itu aku tinggal bersama
nenek, bibi, paman tepatnya di Tanjaknangsi, Pagerageung kulon, Tasikmalaya,
namun tidak dengan ayah dan ibu. Saat itu aku tidak tahu mereka dimana, yang
aku fikirkan saat itu hanya bermain dan bermain setiap hariku aku habiskan
waktuku untuk bermain bersama teman2.
Saat umurku berusia 5 tahun aku
mulai masuk TK, tepatnya di TK Plus Al – Latief Pagerageung, disana banyak
sekali teman2, kita belajar dan bermain, aku sering diantar oleh nenekku
tempatnya lumayan jauh dari rumahku, terkadang aku selalu membuat kesal nenekku
karena aku anak yang gampang marah. hari – hariku dimasa kecil sungguh sangat
menyenangkan namun sayang waktu berlalu begitu cepat.
Saat umurku berusia 7 tahun aku, aku diajak
oleh ibuku sekolah di Tangerang, disana banyak pengalaman yang indah yang aku
rasakan, namun tak sedikit pula pengalaman pahitnya. Aku tinggal bersama ibuku
disebuah kontrakan di perum. Setiap pagi aku dan ibu berangkat bersama, aku
menuju ke sekolah dan ibu berangkat ke kantor aku selalu ingat saat itu aku
mencium tangan ibuku dan ibuku mencium keningku. Disekolah, aku termasuk siswa
yang pendiam namun pandai, disekolah aku selalu dapat rangking ketiga, kedua,
dan pernah juga peringkat pertama. Setiap hari saat aku pulang sekolah aku
tinggal di rumah sendirian terkadang aku main keluar atau mengajak teman2ku
bermain dirumahku. Saat itu yang aku fikirkan hanyalah belajar dan bermain. Aku
punya banyak teman disana, aku biasa bermain permainan lama seperti petak
umpet, main kelereng, dll.
Namun
saat itu aku tidak memikirkan tentang keluarga, aku tinggal bersama ibuku saja,
saat itu aku tidak tahu siapa ayahku, dan dimana ayahku yang sebenarnya. Aku
sering iri melihat keharmonisan keluarga tetangga, mereka hidup bahagia bersama
seorang ayah, ibu, adik, kakak. Pada akhirnya aku bertemu dengan seorang laki2
tua dan ibuku bilang itu ayahku, dan bahkan aku tak percaya, aku rasa tanpa
seorang ayahpun tidak masalah aku masih punya seorang ibu yang selalu merawat
aku, menjaga aku, aku tidak tahu bila aku harus kehilangan ibu. Tiba pada suatu
hari, hari dimana aku tak akan bias lupa dengan kejadian itu, saat laki2 itu
sedang mengecat rumahku tiba2 datang seorang ibu2 tua aku tidak tahu dia siapa,
dan dia berkata dan membentak “Dia bukan ayahmu!, ayahmu tidak ada!, kamu tidak
punya ayah!” kata2 itu masih aku ingat sampai sekarang, kata2 itu membuat aku
menangis dengan keras, aku hanya bisa menangis ketika laki2 itu (orang yang
ibuku bilang ayahku) pergi meninggalkan rumah bersama ibu2 tua. Tetangga ku
berdatangan ke rumahku dan memeluk tubuhku. Rasanya tidak adil hidup ini, aku
hanya seorang anak kecil dan tidak bisa apa-apa saat itu. Seharian aku hanya
menangis dan menangis menunggu ibuku pulang dari kantor. Sepulang ibuku bekerja
aku ceritakan kejadian yang aku alami pada hari itu, ibuku memelukku dan
berkata “sabar ya nak”, ibuku tidak menangis di hadapanku dia adalah seorang
wanita yang kuat, aku sayang sekali dengan ibuku.
Hari berganti hari, tahun
berganti tahun aku mulai melupakan semua tentang ayah, saat itu aku minta
pindah ke Tasik lagi, dan akhirnya aku dan ibuku pindah ke tasik dan
meninggalkan tangerang.
Saat itu aku kelas 4 SD dan
memilih untuk melanjutkan sekolah di SDN 4 Pagerageung di dekat rumah. Yaah
sekolah baru namun dengan teman2 yang lama teman2 TK ku akhirnya kita bertemu
lagi. Seperti anak2 yang lain setiap pagi berangkat sekolah, pulang siang,
sekolah agama, dan sore bermain, begitulah setiap harinya. Masa – masa SD
adalah masa – masa yang sangat menyenangkan.
Beranjak remaja aku mulai mengenal cinta,
mengenal istilah berpacaran. Waktu itu aku duduk di kelas 6 SD dan temanku Susi
dan Alis, mengenai mereka aku sempat bingung, Susi, Susi ini dia cewe tapi dia tomboy kaya cowo, dan Alis
dia itu cowo tapi agak kecewe cewean gitu, aku pikir mereka tertukar tubuh
haha. Mereka mengenalkan aku ke seorang cewe dari SD lain di pagerageung, dan
akhirnya kita saling kenal tidak lama itu kita berpacaran, yaa cinta pertama
aku namanya Mira. Tapi karena kita dipisahkan oleh sekolah yang berbeda
hubungan kita tidak lama, dan akhirnya kita putus. Aku lebih memilih bermain
bersama teman2 daripada berpacaran.
Waktupun berlalu begitu cepat
setelah Ujian Nasional dan perpisahan SD, aku mendaftarkan diri ke SMPN1
Pagerageung di kelas favorit/unggulan dan Alhamdulillah diterima dengan nilai
yang baik. Seragam putih merah pun harus berubah menjadi putih biru. Masa –
masa SMP masa dimana aku memikirkan tentang belajar dan cinta. Hari – hari
bermainku jadi semakin berkurang, jarang sekali bermain dengan teman2, Karena
kesibukan sekolah dan ekstrakulikuler. Masa dimana aku mengenal berpacaran dan
cinta. Banyak kenangan indah yang terjadi di sekolah namun tak bisa aku
tuliskan semua.
Namun semua harus menghilang, saat aku kelas 2
pada semester dua aku disuruh pindah ke Majalengka tepatnya di SMPN 3
Majalengka. Akhirnya dengan berberat hati aku meninggalkan kampung halamanku
dan sekolah tercintaku SMPN 1 Pagerageung, meninggalkan semua kenangan indah,
meninggalkan teman2ku sungguh sangat menyedihkan tapi jika semua keinginan
orang tua apapun akan kulakukan. Sesampainya di majalengka aku tinggal disebuah
kosan di belakang sekolah yang jaraknya dekat dengan kosanku. Hari pertama
masuk sekolah aku langsung punya beberapa teman, dan mereka mudah untuk diajak
bergaul, hari demi hari aku jalani kehidupan di majalengka kota yang belum
pernah aku kunjungi sebelumnya. Aku mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan,
dengan sekolah dengan teman2. Disana aku bertemu dengan banyak teman yang
memiliki sifat yang berbeda tentunya. Aku jalani hari seperti biasa setiap
harinya dan aku merasa sendiri tanpa sebuah keluarga.
Terkadang aku iri dengan teman
disebelah kosanku dia tinggal di rumah bersama keluarganya setiap hari bisa
bertemu dengan keluarganya, sedangkan aku? Butuh waktu yang lama untuk bertemu
dengan keluarga, tapi untuk apa aku iri, mungkin ini memang sudah takdir, aku
harus menerimanya, disini aku belajar tentang kemandirian, arti sebuah
kehidupan, aku mengerti tidak semua manusia di dunia ini merasakan kebahagiaan
namun aku fikir kebahagiaan itu sederhana hanya dengan kita tersenyum itu
adalah sebuah kebahagiaan.
Hari berganti hari tahun pun
berganti, tak terasa setelah Ujian nasional, kelulusan, dan akhirnya perpisahan
SMP, hari dimana guru – guru melepas siswanya untuk melanjutkan sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA/SMK. Tangis guru dan siswa saat perpisahan.
Aku dan teman2ku memberikan sebuah kenang2an terakhir dengan menyanyikan lagu
simple plan – welcome to my life dan a7x – so far away. Aku tidak akan pernah
melupakan kenangan itu, semua kenangan di SMP N 3 Majalengka akan selaku aku kenang
dalam hidupku.
Aku mendaftakan diri ke SMK
Negeri 1 Majalengka dan mengambil jurusan Rekayasa perangkat lunak (RPL), dan
Alhamdulillah aku diterima di SMK Negeri 1 Majalengka. Dan sampai sekarang aku
masih bersekolah disini, aku harap bisa mendapatkan pengalaman yang berharga
disini, bersama teman2 bersungguh sungguh belajar untuk masa depan dan semoga
aku dapat meraih cita – citaku disini di SMK Negeri 1 Majalengka.
0 comments: