My story

20:10 0 Comments


               
Namaku Novansyah nurfajar teman2 ku biasa memanggilku  Novan atau Ovan, aku menulis ini tentang pengalamanku, pengalaman manis pahitku. Sekarang aku siswa di sekolah menengah kejuruan 1 Majalengka tepatnya jurusan RPL. Sebelumnya aku akan menceritakan tentang masalaluku masa ketika aku kecil.
                Orang tuaku bilang aku lahir di daerah Bandung entah dimana itu aku tidak tahu, aku mulai mengingat ketika usiaku berumur 4 tahun saat itu aku tinggal bersama nenek, bibi, paman tepatnya di Tanjaknangsi, Pagerageung kulon, Tasikmalaya, namun tidak dengan ayah dan ibu. Saat itu aku tidak tahu mereka dimana, yang aku fikirkan saat itu hanya bermain dan bermain setiap hariku aku habiskan waktuku untuk bermain bersama teman2.
Saat umurku berusia 5 tahun aku mulai masuk TK, tepatnya di TK Plus Al – Latief Pagerageung, disana banyak sekali teman2, kita belajar dan bermain, aku sering diantar oleh nenekku tempatnya lumayan jauh dari rumahku, terkadang aku selalu membuat kesal nenekku karena aku anak yang gampang marah. hari – hariku dimasa kecil sungguh sangat menyenangkan namun sayang waktu berlalu begitu cepat.
 Saat umurku berusia 7 tahun aku, aku diajak oleh ibuku sekolah di Tangerang, disana banyak pengalaman yang indah yang aku rasakan, namun tak sedikit pula pengalaman pahitnya. Aku tinggal bersama ibuku disebuah kontrakan di perum. Setiap pagi aku dan ibu berangkat bersama, aku menuju ke sekolah dan ibu berangkat ke kantor aku selalu ingat saat itu aku mencium tangan ibuku dan ibuku mencium keningku. Disekolah, aku termasuk siswa yang pendiam namun pandai, disekolah aku selalu dapat rangking ketiga, kedua, dan pernah juga peringkat pertama. Setiap hari saat aku pulang sekolah aku tinggal di rumah sendirian terkadang aku main keluar atau mengajak teman2ku bermain dirumahku. Saat itu yang aku fikirkan hanyalah belajar dan bermain. Aku punya banyak teman disana, aku biasa bermain permainan lama seperti petak umpet, main kelereng, dll.
                Namun saat itu aku tidak memikirkan tentang keluarga, aku tinggal bersama ibuku saja, saat itu aku tidak tahu siapa ayahku, dan dimana ayahku yang sebenarnya. Aku sering iri melihat keharmonisan keluarga tetangga, mereka hidup bahagia bersama seorang ayah, ibu, adik, kakak. Pada akhirnya aku bertemu dengan seorang laki2 tua dan ibuku bilang itu ayahku, dan bahkan aku tak percaya, aku rasa tanpa seorang ayahpun tidak masalah aku masih punya seorang ibu yang selalu merawat aku, menjaga aku, aku tidak tahu bila aku harus kehilangan ibu. Tiba pada suatu hari, hari dimana aku tak akan bias lupa dengan kejadian itu, saat laki2 itu sedang mengecat rumahku tiba2 datang seorang ibu2 tua aku tidak tahu dia siapa, dan dia berkata dan membentak “Dia bukan ayahmu!, ayahmu tidak ada!, kamu tidak punya ayah!” kata2 itu masih aku ingat sampai sekarang, kata2 itu membuat aku menangis dengan keras, aku hanya bisa menangis ketika laki2 itu (orang yang ibuku bilang ayahku) pergi meninggalkan rumah bersama ibu2 tua. Tetangga ku berdatangan ke rumahku dan memeluk tubuhku. Rasanya tidak adil hidup ini, aku hanya seorang anak kecil dan tidak bisa apa-apa saat itu. Seharian aku hanya menangis dan menangis menunggu ibuku pulang dari kantor. Sepulang ibuku bekerja aku ceritakan kejadian yang aku alami pada hari itu, ibuku memelukku dan berkata “sabar ya nak”, ibuku tidak menangis di hadapanku dia adalah seorang wanita yang kuat, aku sayang sekali dengan ibuku.
Hari berganti hari, tahun berganti tahun aku mulai melupakan semua tentang ayah, saat itu aku minta pindah ke Tasik lagi, dan akhirnya aku dan ibuku pindah ke tasik dan meninggalkan tangerang.
Saat itu aku kelas 4 SD dan memilih untuk melanjutkan sekolah di SDN 4 Pagerageung di dekat rumah. Yaah sekolah baru namun dengan teman2 yang lama teman2 TK ku akhirnya kita bertemu lagi. Seperti anak2 yang lain setiap pagi berangkat sekolah, pulang siang, sekolah agama, dan sore bermain, begitulah setiap harinya. Masa – masa SD adalah masa – masa yang sangat menyenangkan.
 Beranjak remaja aku mulai mengenal cinta, mengenal istilah berpacaran. Waktu itu aku duduk di kelas 6 SD dan temanku Susi dan Alis, mengenai mereka aku sempat bingung, Susi, Susi ini  dia cewe tapi dia tomboy kaya cowo, dan Alis dia itu cowo tapi agak kecewe cewean gitu, aku pikir mereka tertukar tubuh haha. Mereka mengenalkan aku ke seorang cewe dari SD lain di pagerageung, dan akhirnya kita saling kenal tidak lama itu kita berpacaran, yaa cinta pertama aku namanya Mira. Tapi karena kita dipisahkan oleh sekolah yang berbeda hubungan kita tidak lama, dan akhirnya kita putus. Aku lebih memilih bermain bersama teman2 daripada berpacaran.
Waktupun berlalu begitu cepat setelah Ujian Nasional dan perpisahan SD, aku mendaftarkan diri ke SMPN1 Pagerageung di kelas favorit/unggulan dan Alhamdulillah diterima dengan nilai yang baik. Seragam putih merah pun harus berubah menjadi putih biru. Masa – masa SMP masa dimana aku memikirkan tentang belajar dan cinta. Hari – hari bermainku jadi semakin berkurang, jarang sekali bermain dengan teman2, Karena kesibukan sekolah dan ekstrakulikuler. Masa dimana aku mengenal berpacaran dan cinta. Banyak kenangan indah yang terjadi di sekolah namun tak bisa aku tuliskan semua.
 Namun semua harus menghilang, saat aku kelas 2 pada semester dua aku disuruh pindah ke Majalengka tepatnya di SMPN 3 Majalengka. Akhirnya dengan berberat hati aku meninggalkan kampung halamanku dan sekolah tercintaku SMPN 1 Pagerageung, meninggalkan semua kenangan indah, meninggalkan teman2ku sungguh sangat menyedihkan tapi jika semua keinginan orang tua apapun akan kulakukan. Sesampainya di majalengka aku tinggal disebuah kosan di belakang sekolah yang jaraknya dekat dengan kosanku. Hari pertama masuk sekolah aku langsung punya beberapa teman, dan mereka mudah untuk diajak bergaul, hari demi hari aku jalani kehidupan di majalengka kota yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Aku mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan, dengan sekolah dengan teman2. Disana aku bertemu dengan banyak teman yang memiliki sifat yang berbeda tentunya. Aku jalani hari seperti biasa setiap harinya dan aku merasa sendiri tanpa sebuah keluarga.
Terkadang aku iri dengan teman disebelah kosanku dia tinggal di rumah bersama keluarganya setiap hari bisa bertemu dengan keluarganya, sedangkan aku? Butuh waktu yang lama untuk bertemu dengan keluarga, tapi untuk apa aku iri, mungkin ini memang sudah takdir, aku harus menerimanya, disini aku belajar tentang kemandirian, arti sebuah kehidupan, aku mengerti tidak semua manusia di dunia ini merasakan kebahagiaan namun aku fikir kebahagiaan itu sederhana hanya dengan kita tersenyum itu adalah sebuah kebahagiaan.
Hari berganti hari tahun pun berganti, tak terasa setelah Ujian nasional, kelulusan, dan akhirnya perpisahan SMP, hari dimana guru – guru melepas siswanya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA/SMK. Tangis guru dan siswa saat perpisahan. Aku dan teman2ku memberikan sebuah kenang2an terakhir dengan menyanyikan lagu simple plan – welcome to my life dan a7x – so far away. Aku tidak akan pernah melupakan kenangan itu, semua kenangan di SMP N 3 Majalengka akan selaku aku kenang dalam hidupku.
Aku mendaftakan diri ke SMK Negeri 1 Majalengka dan mengambil jurusan Rekayasa perangkat lunak (RPL), dan Alhamdulillah aku diterima di SMK Negeri 1 Majalengka. Dan sampai sekarang aku masih bersekolah disini, aku harap bisa mendapatkan pengalaman yang berharga disini, bersama teman2 bersungguh sungguh belajar untuk masa depan dan semoga aku dapat meraih cita – citaku disini di SMK Negeri 1 Majalengka.

novan

Terimakasih udah berkunjung di blog ini jangan lupa komentar,dan bagikan, follow twitter dan instagram @nvn_novan see you Google

0 comments: